Kurikulum di Indonesia|Bersama Dr. Ruslan, M.Pd (PGSDUNUNTB)
RANGKUMAN VIDEO
KURIKULUM DI INDONESIA
Bersama Dr. Rusman, M.Pd
Universitas Pendidikan Indonesia
dalam acara INDIKA (Inspirasi Pendidikan )
Oleh : Haerunnisa Uladah (1902060063)
“ Diajukan guna memenuhi tugas pada mata kuliah Telaah dan Pengembangan Kurikulum”
Dosen Pengampu : Hadi Wijaya, S.Pd, M.Pd
Dalam acara INDIKA (Inspirasi Pendidikan) yang dipandu oleh Susanti Agustin, M.I.Kom dan Dr. Rusman, M.Pd seorang pakar dari Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan selaku narasumber berbincang terkait kurikulum pendidikan di Indonesia. Gambaran perbincangan mereka mengarah kepada kurikulum pendidikan di Indonesia yang tercatat sudah pengalami 11 kali perubahan. Terutama terkait komponen kurikulum 2013 yang tengah diberlakukan.
Adapun poin-poin yang dapat saya simpulkan dari video berdurasi 20 menit 29 detik tersebut akan saya uraikan di bawah ini ;
• Prinsip kurikulum salah satunya ialah disesuaikan dengan perkembangan zaman. Perubahan inilah yang dikembangkan dan kemudian disempurnakan.
• Sama seperti kurikulum sebelumnya, Kurikulum 2013 sama-sama memiliki 4 komponen. Akan tetapi, terdapat ciri khas yang menjadi pembeda dari kurikulum sebelumnya.
1. Komponen tujuan (kompetensi), sebelumnya hanya berpacu pada Bloom (Kognitif, apektif dan psikomotorik) dan UNESCO (Learning to know, to do,to be, dan learning to life together). Jika sebelumnya dinamakan (olah hati atau olah rasa, olah pikir, dan olah raga) disempurnakan menjadi 4 tujuan atau kompetensi inti yang terdiri dari ; KI-1 (sikap spiritual) KI-2 (sikap social) , KI-3 (pengetahuan) dan KI-4 (keterampilan) yang membedakannya dari kurikulum sebelumnya.
Tahun 2013 sampai 2015 semua kompetensi inti masuk ke semua mata pelajaran, setelah revisi tahun 2015, KI-1 satu hanya untuk mata pelajaran agama dan budi pekerti, KI-2 untuk PPKn, KI-3 dan KI-4 masuk kedalam semua mata pelajaran. Reduksi atau penyempurnaan dilakukan karena banyak pendidik yang merasa kesusahan dalam menjabarkan KI-1 ke mata pelajaran lain seperti Matematika, IPA, IPS dll. Komponen tujuan diperluas Kompetensi Inti dan melalui inilah kemudian Kompetensi Dasar diturunkan atau dijabarkan. Untuk KI-1 dan KI-2 Kompetensi dasarnya tidak dimuat dalam mata pelajaran selain pada pendidikan agama dan budi pekerti, dan PPKn. Sedangkan untuk Kompetensi dasar KI-2 dan KI-3 ada disemua mata pelajaran yang dapat meringankan guru.
2. Komponen materi/isi/konten, setelah KI,KD dan indicator dijabarkan dalam perangkat kurikulum (RPP) kemudian dikembangkan menjadi konten/materi. Dan yang perlu untuk diperhatikan adalah ; a. skupdensikuen ; cakupan, urutan, sistematika, kedalaman dan keluasan konten. Makanya diasekolah terdapat jenjang, kelas,semester, artinya hal ini berbeda. Tidak bisa seorang guru menyama ratakan mengajarnya di SD, SMP maupun SMA. Jenis kontennya juga berbeda, ada yang konsep, fakta, prinsip, semuanya berbeda. Sehingga guru bertugas untuk mengebangkan komponen tersebut menjadi utuh,lengkap.
Pemerintah membuat buku tematik terpadu untuk jenjang SD. Guru mengembangkan menjadi RPP kemudian siap diajarkan. Tematik terpadu merupakan sebuah komponen isi/materi yang komperhensif bukan kompleks. Isi/materi lebih kepada kreativitas guru,kurikulum sebagai sebuah seni, pendidikan sebagai sebuah seni bagaimana guru-guru lebih kreatif menggabungkan ide-idenya.
3. Komponen Proses, seorang guru harus mengetahui modus pembelajaran. Modus Direct fokus kepada KI-3 dan KI-4 dalam semua mata pelajaran. Untuk agama dan PPKn indirect KI-1 dan KI-2. Direct mata pelajaran Agama dan Budi Pekerti ada 3 ; KI-1, KI-3 dan 4. Pada maple PPKn ada ; KI-2,3 dan 4. Untuk maple selain Agama dan PPKn,indirect untuk KI-1dan Artinya, tidak dirancang, tidak dibuat di RPP, tidak di evaluasai tapi dibiasakan, disampaikan dicontoh-contoh.
4. Komponen evaluasi, yang menjadi evaluator terkait kompetensi inti pada masing-masing mata pelajaran ialah guru yang bersangkutan. Akan tetapi, siapapun bisa memberikan informasi tentang kompetensi inti yang dilangnggar ke guru yang bersangkutan dengan kompetensi itu sendiri. media, ada dua pendapat ; komponen media ada yang masuk dalam proses, dan ada yang terpisah. Jika terpisah, media ada di dalam proses dimana dalam proses pembelajaran, Guru perlu menetapkan metode, model, strategi, pendekatan, sampai ke media. Media sangat penting terutama unntuk anak kelas rendah. Karean ppola pikir anak SD masalah konkrit. Jika mengajar tanpa media menjadi abstrak. Jadi, solusinya dengan menggunakan media.
• Dalam Kurikulum 2013 terdapat 2 modus pembelajaran, diantaranya ; Modus direct (pembelajaran langsung), dan modus indirect (pembelajaran tidak langsung).
• Teori Gestalt, keseluruhan lebih bermakna daripada bagian-bagian.
Perbincangan diakhiri dengan statement (pesan) dari Dr.Ruslan M.Pd terkait komponen kurikulum kepada para pendidik.
Link video YouTube
https://youtu.be/LrVfEHz3ulE
Komentar
Posting Komentar