Ketahui tentang 7 staf presiden dari kalangan milenials
Bapak Presiden Jokowi telah memilih staf khusus dari kalangan milenial yang akan menjadi jembatan dirinya untuk berkomunikasi dengan anak muda dan sebagai teman diskusinya. Presiden Jokowi memilih staf khusus yang akan dijadikan sebagai teman diskusi yang akan memberikan gagasan segar yang inovatif dan mencari cara baru yang out of the box untuk kemajuan Negara Indonesia.
Siapakah staf khusus milenial yang telah di pilih oleh Presiden Jokowi,?. Beginilah profil ke tujuh staf tersebut.
1. Adamas Belva Syah Devara
Adamas Belva Syah Devara lahir di Jakarta pada tanggal 30 Mei 1990. Pria 29 tahun ini adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Belva anak dari pasangan Tri Harsono dan Murni Hercahyani yang berprofesi sebagai Pegawai Negri Sipil.
Belva lulus dari SD Tunas Jaka Sampurna. Kemudian melanjutkan pendidikannya di SMP Islam Al Azhar 8 dan menempuh pendidikan SMA di sebuah sekolah semi-militer bertaraf Internasional yaiti SMA Presiden. Belva menyelsaikan studi dengan beasiswa penuh sebab prestasinya. Belva telah dikenal sebagai seseorang yang cemerlang yang mempunyai kecerdasan diatas rata-rata dibanding teman seusianya.
Belva selalu meraih pringkat pertama dan menjuarai berbagai ajang kompetisi olimpiade ilmiah pidato dan debat Bahasa Inggris. Selain itu, Belva juga dikenal aktif dalam berorganisasi dan pernah menjabat sebagai Ketua OSIS di SMA Presiden, Bekasi.
Pada tahun 2007 Belva mendapatkan beasiswa penuh dari pemerintah Singapura untuk melanjutkan pendidikannya di Nanyang Technological University, Singapura. Belva adalah orang Indonesia pertama yang diterima di program gelar ganda dan berhasil masuk pada Double Deanś List sebagai salah satu dari 5% mahasiswa dengan prestasi tertinggi dalam program studi ilmu komputer dan bisnis di universitas tersebut. Belva terpilih dalam program pertukaran pelajar ke University of Manchester, Inggris pada tahun 2009. Pada tahun 2011 Belva berhasil memperoleh tiga mendali emas prestisius dari Nanyang Technological University, Lee Kuan Yew Gold Medal, Infocomm Development Authority of singapore Gold Medal dan Accenture Gold Medal.
Belva melanjutkan pendidikan pascasarjananya pada tahun 2013 dan menjadi orang Indonesia Pertama yang diterima di program gelar ganda di Harvard University, Cambridge Massachusetts mengambil jurusan Master of Public Administration dan Stanford University, Palo Alto, California, mengambil jurusan Master of Business Administration . Ia diterima di dua Universitas paling bergengsi di dunia sekaligus.
Belva terdaftar sebagai mahasiswa tamu di Massachusetts Insitut of Technology karena prestasinya dalam bidang Akademis.
Belva juga terdaftar silang sebagai mahasiswa di fakultas lain di Universitas Harvard, termasuk Harvard Law School, Harvard Medical School dan Harvard Graduate School of Education. Untuk program pascasarjana di Amerika Serikat ini, ia mendapatkan beasiswa penuh dari Lembaga pengelolaan Dana Pendidikan yang di kelola oleh Mentri Keuangan.
Dan Belva dikenal masyarakat sebagai pendiri atau CEO bimbingan belajar online Ruang Guru.
2. Putri Indahsari Tanjung
Putri Indahsari Tanjung lahir di jakarta , 22 September 1996. Wanita 23 tahun ini merupakan anak dari pasangan Chairul Tanjung dan Anita Tanjung. Putri menjalani kuliah di Academy of Arts, San Francisco , Amerika Serikan, mengambil Studi Multimedia dan komunikasi, dan Ia merupakan CEO dan Founder Creativepreneur. Dan juga merupakan CBO Kreavi.
Putri menempuh pendidikan SD di
Ayahnya Chairul Tanjung adalah seorang Miliarder yang menjadi orang terkaya ke empat di Indonesia. Sekalipun putri terlahir dari keluarga konglomerat tetapi, dia sudah punya usaha sendiri yang dia beri nama Creativrepreneur event saat usia 15 tahun.
Faktanya, ia mendirikan bisnis yang ia dirikan pada tahun 2011 iru dimulai dari no. Tanpa bantuan dana dari ayahnya.
Pada tahun 2014, putri menggelar acara perdananya " Creativepreneur Corner" sekaligus menandai pergantian nama El Paradiso menjadi Creative Event Creator.
Disaat usianya menginjak 20 tahun, Putri semakin mantap berkecipung di dunia bisnis dan projek di industri kreatif yang melibatkan anak muda yang punya semangat dan Visi untuk Indonesia.
3. Andi Taufan Garuda Putra
Andi Taufan Garuda Putra. Lahir di Jakarta, pada tanggal 24 Januari 1987. Taufan lulus dari SD Al Azhar Kelapa Gading. Kemudian melanjutkan pendidikan SMP di SMP Negri 6 Makassar, Sulawesi Selatan dan menempuh pendidikan SMA di SMA 5 Bandung, Jawa Barat dan lulus pada tahun 2005.
Pemuda 32 tahun ini merupakan pendiri lembaga Peer to Peer Lending yang diberi nama Amarth.
Sarjana Manajemen Bisnis Institut Teknologi Bnadung ini melanjutkqn pendidikan di Harvard University hingga memperoleh gelar Master of Public Administration pada tahun 2016 lalu. Dan bekerja sebagai konsultan bisnis untuk IBM Global Bssiness Services semenjak menyelesaikan pendidikan sarjana. Taufan berkerja seelama dua tahun.
Taufan meninggalkan pekerjaannya pada tahun 2009 dan mendirika amartha karena melihat banyaknya masyarakat Indonesia yang kesulitan mendapatkan akses finansial.
4. Ayu Kartika Dewi
Ayu Kartika Dewi lahir pada tanggal 4 Noveember 1981. Ayahnya adalah seorang Pegawai Negri Sipil.
Ayu merupakan alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga. Dan tugas akhir skripsinya terpilih untuk mendapatkan Student Grant dari Asian Development Bank.
Ayu lulusan Pascasarjana Duke UniversityFuqua School of Business, Amerika. Dia berhasil lulus dengan beasiswa Keller Scholarship dan Fulbright Svholarship di Universitas tersebut.
Ayu memegang jabatan Manajer Consumer Knowledge
Procter and Gamble cabang singapura selama 5 tahun. Dan dia sudah mempunyai karier yang cemerlang saat usianya masih 27 tahun. Ayu sekaligus sebagai Initiator dan Co-Founder dari Sabang Merauke(Seribu Anak Bangsa Merantau Untuk Kembali ) yang didirikan sekitar tahun 2013 diilhami dari pengalamannya ketika mengajar di SD plosok yang berada di Desa Papaloang, Halmahera Selatan , Maluku Utara pada tahun 2010.
Wanita 32 tahun itu saat ini menjabat sebagai Mentor pada Board of Directors Sabang Merauke. Selain itu, Ia juga merupakan Direktur Pelaksana Indika Foundation yang berfokus pada menciptakan dampak dalam pendidikan perdamaian dan pembangunan karakter. Ayu juga sempat bekerja sebagai Konsultan di McKinsey pada tahun 2014 selama tiga bulan. Pernah bekerja juga menjadi staf Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan sempat berkerja di Unit Kerja Presiden (UKP4) sebagai staf.
5. Angkie Yudistia
Angkie Yudistia lahir di Medan pada tanggal 5 Mei 1987. Angkie adalah putri dari pasangan Hadi Sanjoto dan Indiarty Kaharman. Wanita 32 tahun ini berhasil meraih gelar Master di London School of Public Relationis Jakarta.
Karena kegemarannya dalam menulis. Pada tahun 2011 dia merilis buku pertamanya yang berjudul
" Tunarungu Menembus Batas " 2 tahun kemudian terbiy buku keduanya "Setingi Langit " dan pada tahun 2019 meluncurkan buka ketiganya yang berjudul "Become Rich as Siciopreneur "
Sempat bekerja di perusahaan besar yaitu IBM Indonesia dan Geo link Nusantara, kemudia pada tahun 2019 Angkie mendirikan Thisable Enterprise.
Komentar
Posting Komentar