Konsep Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Supervisi
KONSEP PENINGKATAN KOPETENSI GURU MELALUI SUPERVISI
Istilah supervisi berasal dari bahasa Inggris yaitu sepervision yang memiliki arti pengawasan, pemeriksaan. Supervisi adalah aktivitas dalam kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh seorang profesional untuk membantu guru dan tenaga pendidikan lainnya dalam memperbaiki bahan, metode dan evaluasi pengajaran dengan melakukan stimulasi, koordinasi dan bimbingan secara continue supaya guru menjadi lebih profesional dalam meningkatkan pencapaian tujuan sekolah.
Orang yang melakukan supervisi disebut supervisior. Kegiatan supervisi bertujuan untuk memperbaiki proses dan hasil belajar mengajar.
Guru adalah profesi dan profesionalisme harus dimiliki oleh seseorang dalam menjalankan profesinya. Berprofesi sebagai guru perlu di dukung dengan upaya meningkatkan keahlian ( kopetensi ). Salah satu yang menjadi kopetensi yang wajib dimiliki oleh seorang guru adalah keahlian dalam mengajar. Selain dilakukan secara mandiri, dapat juga dilakukan melalui supervisi oleh kepala sekolah atau pengawas sekolah sebagai supervisor sebagai cara guna meningkatkan kopetensinya dalam mengajar.
Supervisi menjadi media oleh supervisior mentransfer keilmuan yang dimilikinya kepada orang yang di supervisi ( supervise ). Supervisi dibagi menjadi 2 yaitu : Supervisi akademik dan Supervisi klinis.
Jika supervisi akademik dilakukan oleh supervisior bukan atas permintaan guru maka sebaliknya supervisi klinis dilakukan atas dasar permintaan guru. Keduanya melalui proses pelaksanaan yang sama.
Supervisi akademik
Glickman ( 1981 ) berpendapat bahawa supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran. Esensi supervisi akademik membantu guru mengembangkankemampuan profesionalismenya bukan semata mata untuk menilai unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran meskipun prosesnya tidak lepas dalam kegiatan menilai guru.
Penilaian dalam mengelola proses pembelajaran sebagai suatu proses pemberian estimasi kualitas unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran, menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari serangkaian kegiatan supervisi.
Pada proses supervisi akademik timbul beberapa pertanyaan seperti :
Pada proses supervisi akademik timbul beberapa pertanyaan seperti :
- Apa yang dilakukan oleh guru dan siswa di kelas?
- Kegiatan apasaja yang dilakukan oleh guru,?
- Bagaimana guru mendorong siswa mencapai tujuan belajarnya,?
- Apa kelebihan dan kekurangan penampilan guru dikelas dan bagaimana cara mengembangkannya,?
- Jawaban semua pertanyaan diatas merupakan gambaran kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran dan membawa siswa kepada tujuan belajarnya.
Bukan berarti ketika unjuk kerja guru sudah dinilai lalu kegiatan supervisi sudah selesai melainkan akan dilanjutkan dengan pengembangan kemampuannya.
Dalam melakukan kegiatan supervisi akademik, supervisior harus menerapkan prinsip pokok sebagai berikut :
- Terbuka, antara supervisior dan guru saling terbuka dalam menerima masukan.
- Praktis, supervisi tidak membahas hal hal yang bersifat teoretis.
- Demokratis, supervisior tidak mendominasi.
- Obyektif, rancangan supervisi sesuai kebutuhan.
- Kompeherensif, mencakup perkembangan aspek akademis.
- Konstruktif, tidak untuk mencari kesalahan melainkan menekankan pada menumbuhkan kreativitas guru dalam memecahkan masalah.
- Berkesinambungan, dilakukan terus menerus dengan memperhatikan perkembangan kopetensi guru.
Supervisior harus menyentuh aspek pengembangan profesionalisme sebagai wujud kompetensi guru. Supervisi harus mampu meningkatkan kopetensi yang sudah ada dan mengembangkan kopetensi tersebut bagi gurunya maupun siswanya.
Hal utama yang dilakukan supervisior dalam menjalankan tugas adalah membina hubungan yang harmonis dengan guru. Dengan membuat suasana kolegial yang hangat, serius namun santai dan tidak bersipat otoriter. Lebih memfokuskan pembahasan kegiatan supervisi pada hal yang sifatnya khusus karena lebih berdampak daripada yang bersifat umum. Karena lebih baik memperbaiki hal kecil dalam waktu yang cepat, daripada memperbaiki hal besar dalam kurun waktu yang tidak jelas.
Supervisor yang baik akan memperhatikan motivasi dan kemampuan guru yang dibinanya. Keduanya sangat erat hubungannya dengan profesionalisme guru dalam menjalankan tugas-tugasnya. Betapapun tinggi kemampuan seseorang dalam bidangnya, dia tidak akan bekerja secara profesional jika tidak punya motivasi yang tinggi untuk bekerja. Sebaliknya, betapapun tingginya motivasi kerja seseorang, ia tidak akan bekerja secara profesional apabila ia tidak memiliki kemampuan yang tinggi dalam mengerjakan tugas-tugasnya.
Nama : Haerunnisa Uladah
Nim : 1902060063
Prodi : pendidikan Guru SD
M.K : Administrasi & Supervisi Pendidikan
Dosen: Mukminah M, Pd
Supervisor yang baik akan memperhatikan motivasi dan kemampuan guru yang dibinanya. Keduanya sangat erat hubungannya dengan profesionalisme guru dalam menjalankan tugas-tugasnya. Betapapun tinggi kemampuan seseorang dalam bidangnya, dia tidak akan bekerja secara profesional jika tidak punya motivasi yang tinggi untuk bekerja. Sebaliknya, betapapun tingginya motivasi kerja seseorang, ia tidak akan bekerja secara profesional apabila ia tidak memiliki kemampuan yang tinggi dalam mengerjakan tugas-tugasnya.
Nama : Haerunnisa Uladah
Nim : 1902060063
Prodi : pendidikan Guru SD
M.K : Administrasi & Supervisi Pendidikan
Dosen: Mukminah M, Pd
Komentar
Posting Komentar