Budaya Nasional Sebagai Dasar Pendidikan(PGSD_UNU_NTB)
KAPITA SELEKTA PENDIDIKAN
Konseptual Pendidikan Dari Berbagai Sudut Pandang
Dr. Nurhikmah H., S.Pd, M.Si.
KESIMPULAN
Budaya Nasional Sebagai Dasar pendidikan
1. Pengertian Pendidikan dan Budaya
Menurut Crow and Conw, pendidikan adalah proses yang berisi berbagai macam kegiatan yang cocok bagi individu untuk kehidupan sosialnya, membantu meneruskan adat dan budaya serta kelembagaan sosial dari generasi ke generasi. Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan merupaka daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti ( kekuatan batin ), pikiran ( intelek ), dan jasmani.
Pada dasarnya, pendidikan merupakan suatu proses mendidik, yakni proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik agar mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dalam lingkungannya sehingga akan menimbulkan perubahan dalam dirinya, dilakukan dalam bentuk pembimbingan, pengajaran dan pelatihan. Secara sosiologi pendidikan adalah sebuah warisan budaya dari generasi kegenerasi, agar kehidupan masyarakat berkelanjutan, dan identitas masyarakat itu tetap terpelihara.
Budaya merupakan bagian hidup manusia yang paling dekat dengan kehidupan sehari-hari, dan hampir setiap kegiatan manusia tidak terlepas dari unsur budaya. Budaya berpengaruh besar dalam dunia pendidikan akibat dari pergeseran paradigma pendidikan yaitu mengubah cara hidup, berkomunikasi, berpikir, dan cara bagaimana mencapai kesejahteraan. Dunia pendidikan diharapkan dapat merespon hal-hal tersebut secara baik dan bijak melihat arus perkembangan dunia yang pesat. Pendidikan Nasional berakar pada tiga nilai, yaitu: nilai-nilai yang bersumber dari agama, dari kebudayaan nasional dan perkembangan tuntutan perubahan zaman.2 . Konsep Budaya Nasional sebagai Dasar Pendidikan
Budaya adalah karya dan hasil cipta manusia dalam mengubah alam ini. Dari sudut pendidikan budaya adalah :
a). Segala sesuatu yang terjadi sebagai hasil belajar.
b). Segala sesuatu yang menjadi rencana kebiasaan ( tradisi ) yang tepat dalam masyarakat.
c). Segala sesuatu yang hendak disesuaikan dari generasi yang lebih tua kepada generasi yang lebih muda.
Budaya menurut Sorokin dibedakan atas 3 level yaitu :
a). Idiologi level.
b). Behavioral level.
c). Material level.
Menurut Ruth Benadielt terdapat tiga aliran budaya yaitu:
a). Relativisme.
b). Universalisme.
c). Konfigurasinisme.
Kebudayaan adalah perwujudan kemampuan manusia sebagai makhluk individu dan sosial mengolah usaha budi dalam menanggapi lingkungannya. Budaya nasional sebagai dasar pendidikan itu harus mencerminkan semua komponen sistem pendidikan termasuk pada proses dan hasil pendidikan.
3. Keterkaitan Antara Pendidikan dan Kebudayaan
Sejak didirikan atas kebudayaan nasional dinyatakan oleh K.H. Dewantoro bahwa pendidikan nasional harus disesuaikan atas kebudayaan nasional. Beberapa asumsi yang di tunjukan, seperti apa pendidikan yang disesuaikan oleh kebudayaan nasional :
a). Pendidikan adalah suatu proses pewarisan budaya (Culture Heritage).
b). Pendidikan akan membuat manusia menjadi manusia budaya.
c). Dengan budaya manusia dapat mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya.
Tilaar mengemukakan keterkaitan yang sangat erat antar pendidikan dan kebudayaan. Bahkan kaitan keduanya adalah kaitan ontologis dan epistomologis. Dalam rangka lahirnya etnonasionalisme, keterkaitan antara pendidikan dan kebudayaan akan semakin menonjol. Didalam praksis pendidikan untuk pengembangan sikap toleransi dalam masyarakat demokratis terdapat berbagai model pendidikan untuk kesadaran dan pengembangan kohesi sosial, yaitu pendidikan multi-kultural, pendidikan trans-kultural, dan pendidikan inter-kultural.
4. Konsepsi Budaya Nasional
a). Menurut A. Tofbec terdapat dua macam budaya yang menghambat kemajuan manusia yaitu : Budaya membeku dan budaya semu.
Dengan budaya membeku tak dapat digunakan manusia untuk mengatasi budaya yang dihadapinya. Sedangkan budaya semu dapat digunakan untuk mengatasi masalah namun agak terbatas.
b). Apa yang disebut budaya nasional terdapat dua anggapan ( aliran ) yang berbeda yaitu: teori elemen dan teori gestalt. Teori elemen, budaya nasional itu adalah kumpulan ( himpunan ) dari unsur budaya daerah lokal. Teori gesalt, menurut teori ini budaya nasional itu adalah sesuatu yang merupakan wujud keseluruhan dari budaya daerah ( lokal ) itu. Barangkali teori yang lebih sesuai untuk disebut budaya nasional itu adalah teori dinamisme elemen yaitu budaya nasional adalah keseluruhan dari unsur budaya daerah yang dinamis.
c). Budaya nasional sebagai dasar pendidikan itu harus mencerminkan semua komponen sistem pendidikan termasuk pada proses dan hasil pendidikan.
5. Fungsi dan Nilai Nilai Budaya Nasional sebagai Dasar Pendidikan
Fungsi budaya dalam pendidikan yaitu:
a). Pengembangan potensi peserta didik untuk menjadi pribadi berperilaku baik.
b). Memperkuat kiprah pendidikan nasional untuk bertanggung jawab dalam pengembangan potensi peserta didik yang lebih bermartabat.
c). Untuk menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang bermartabat.
Nilai-nilai budaya nasional yang patut diimplementasikan kedalam proses pendidikan di Indonesia, yaitu :
a). Religius
b). Jujur
c). Toleransi
d). Disiplin
e). Kerja keras
f). Kreatif
g). Mandiri
h). Demokrati
i). Rasa ingin tahu
j). Semangat kebangsaan
6. Implementasi Budaya Nasional sebagai Dasar Pendidikan
a). Manusia ideal yang dicita citakan masyarakat adalah gambaran manusia budaya seperti dalam budaya nasional dan perbaikan dalam tujuan akhir pendidikan nasional.
b). Tujuan akhir pendidikan seperti yang dikemukakan itu tercermin dari manusia dinamis.
c). Isi pendidikan dapat memberikan semua pengetahuan teknologi dan nilai yang tidak bertentangan dengan budaya inti bangsa Indonesia.
d). Budaya inti harus dapat menyelisir seluruh isi pendidikan.
e). Proses pendidikan harus mencerminkan perilaku manusia budaya Indonesia sehingga sikap dan arti teaching itu mencerminkan hidup budaya nasional Indonesia.
7. Implikasi Masalah dan Solusi
Implikasi yang dapat timbul yaitu :
a). Menjadikan budaya lokal sumber yang dinamis ( positif ) sebagai isi ( aset ) pendidikan nasional.
b). Mengenai budaya luar yang ditemui yang dapat mempengaruhi pendidikan nasional.
c). Mencegah pengaruh budaya lokal tertentu yang memerlukan budaya nasional.
Solusi yang perlu dipertimbangkan, yakni :
a). Bahasa Indonesia tetap menjadi bahasa kebersamaan dan bahasa pengantar dalam sistem persekolahan.
b). Budaya daerah ( lokal ) adalah bagian dari isi pendidikan nasional dalam bentuk muatan lokal.
c). Adapun pendidikan yang datang dari luar ( budaya asing ) harus melalui proses seleksi dan adaptasi.
Komentar
Posting Komentar